Ads 468x60px

Pages

Kamis, 12 Maret 2009

Cerita Dewasa 17tahun com



Type rest of the post here

Senin, 09 Maret 2009

CeRiTa DeWaSa : Ngentot Dengan Tante Girang


Apa yang akan kuceritakan ini terjadi beberapa tahun yang lalu, sewaktu aku masih kuliah sebagai mahasiswa teknik di Bandung tahun 90-an. Kejadiannya sendiri akan kuceritakan apa adanya, tetapi nama-nama dan lokasi aku ubah untuk menghormati privasi mereka yang terlibat. Menginjak tahun kedua kuliah, aku bermaksud pindah tempat kos yang lebih baik. Ini biasa, mahasiswa tahun pertama pasti dapat tempat kos yang asal-asalan. Baru tahun berikutnya mereka bisa mendapat tempat kos yang lebih sesuai selera dan kebutuhan. Setelah “hunting” yang cukup melelahkan akhirnya aku mendapatkan tempat kos yang cukup nyaman di daerah Dago Utara. Untuk ukuran Bandung sekalipun, daerah ini termasuk sangat dingin apalagi di waktu malam. Kamar kosku berupa paviliun yang terpisah dari rumah utama. Ada dua kamar, yang bagian depan diisi oleh Sahat, mahasiswa kedokteran yang kutu buku dan rada cuek. Aku sendiri dapat yang bagian belakang, dekat dengan rumah utama. Bapak kosku, Om Rahmat adalah seorang dosen senior di beberapa perguruan tinggi. Istrinya, Tante Nita, wanita yang cukup menarik meskipun tidak terlalu cantik. Tingginya sekitar 163 cm dengan perawakan yang sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Untuk ukuran seorang wanita dengan 2 anak, tubuh Tante Nita cukup terawat dengan baik dan tampak awet muda meski sudah berusia di atas 40 tahun. Maklumlah, Tante Nita rajin ikut kelas aerobik. Kedua anak mereka kuliah di luar negeri dan hanya pulang pada akhir tahun ajaran. Karena kesibukannya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi, Om Rahmat agak jarang di rumah. Tapi Tante Nita cukup ramah dan sering mengajak kami ngobrol pada saat-saat luang sehingga aku pribadi merasa betah tinggal di rumahnya. Mungkin karena Sahat agak cuek dan selalu sibuk dengan kuliahnya, Tante Nita akhirnya lebih akrab denganku. Aku sendiri sampai saat itu belum pernah berpikir untuk lebih jauh dari sekedar teman ngobrol dan curhat. Tapi rupanya tidak demikian dengan Tante Nita…. “Doni, kamu masih ada kuliah hari ini?”, tanya Tante Nita suatu hari. “Enggak tante…” “Kalau begitu bisa anterin tante ke aerobik?” “Oh, bisa tante…” Tante Nita tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuk-lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Nita. Di sepanjang jalan Tante Nita banyak mengeluh tentang Om Rahmat yang semakin jarang di rumah. “Om Rahmat itu egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi dosen tamu dimana-mana…” “Yach, sabar aja tante.. itu semua khan demi tante dan anak-anak juga,” kataku mencoba menghibur. “Ah..Doni, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.” Tiba-tiba tangan Tante Nita menyentuh paha kiriku dengan lembut, “Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang laki-laki… tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.” Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Nita menatapku dengan tersenyum.

Tante Nita terus mengelus-elus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi apa-apa kecuali, takut membuat Tante Nita tersinggung atau disangka kurang ajar. Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Nita tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi. “Don, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir… kamu bisa tolong pijitin tante khan?” katanya sambil menutup pintu mobil. “Iya… sedikit-sedikit bisa tante,” kataku sambil mengangguk. Aku mulai merasa Tante Nita menginginkan yang lebih jauh dari sekadar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing tentang apa yang mungkin terjadi nanti. Setelah sampai di rumah, Tante Nita langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Nita langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka. Jelas Tante Nita sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang laki-laki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias. “Doni sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Nita mulai manja. Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Nita secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Nita sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malu-malu? Aku betul-betul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Nita keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. Baru kali ini aku melihat Tante Nita dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Tante Nita hanya tersenyum melihat tingkah lakuku yang serba kikuk melihat keadaannya. “Nah, sekarang kamu pijitin tante ya… ini pakai body-lotion…” katanya sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CD-nya saja. Aku mulai menuangkan body-lotion ke punggung Tante Nita dan mulai memijit daerah punggungnya. “Tante, bagian mana yang sakit…” tanyaku berlagak polos. “Semuanya sayang… semuanya… dari atas sampai ke bawah. Bagian depan juga sakit lho…nanti Doni pijit ya…” kata Tante Nita sambil tersenyum nakal. Aku terus memijit punggung Tante Nita, sementara itu aku merasakan penisku mulai membesar. Aku berpikir sekarang saatnya menanggapi ajakan Tante Nita dengan aktif. Seumur hidupku baru kali inilah aku berkesempatan menyetubuhi seorang wanita. Meskipun demikian dari film-film BF yang pernah kutonton sedikit banyak aku tahu apa yang harus kuperbuat… dan yang paling penting ikuti saja naluri… “Tante sayang…, tali BH-nya boleh kubuka?” kataku sambil mengelus pundaknya.

Tante Nita menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku tahu betul Tante Nita sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Setelah tali BH-nya kubuka perlahan-lahan kuarahkan kedua tanganku ke-arah payudaranya. Dengan hati-hati kuremas-remas payudaranya… ahh lembut dan empuk. Tante Nita bereaksi, ia mulai terangsang dan pandangan matanya menatapku dengan sayu. Kualihkan tanganku ke bagian bawah, kuselipkan kedua tanganku ke dalam celana dalamnya sambil pelan-pelan kuremas kedua pantatnya selama beberapa saat. Tante Nita dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Kini tanganku mulai berani menjelajahi juga bagian depannya sambil mengusap-usap daerah sekitar vaginanya dengan lembut. Jantungku brdebar kencang, inilah pertamakalinya aku menyentuh vagina wanita dewasa… Perlahan tapi pasti kupelorotkan celana dalam Tante Nita. Sekarang tubuh Tante Nita tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun… sungguh suatu pemandangan yang indah. Aku kagum sekaligus terangsang. Ingin rasanya segera menancapkan batang kemaluanku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku memejamkan mata dan mencoba bernafas perlahan untuk mengontrol emosiku. Seranganku berlanjut, kuselipkan tanganku diantara kedua pahanya dan kurasakan rambut kemaluannya yang cukup lebat. Jari tengahku mulai menjelajahi celah sempit dan basah yang ada di sana. Hangat sekali raanya. Kurasakan nafas Tante Nita mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku. “Mmhh… Doni… kamu nakal ya…” katanya. “Tapi tante suka khan…?” “Mmhh.. terusin Don… terusin… tante suka sekali.” Jariku terus bergerilya di belahan vaginanya yang terasa lembut seperti sutra, dan akhirnya ujung jariku mulai menyentuh daging yang berbentuk bulat seperti kacang tapi kenyal seperti moci Cianjur. Itu klitoris Tante Nita. Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Kurasakan tubuhnya sedikit bergetar tidak teratur. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburu-buru pakaiankupun kubuka satu-persatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Nita. Kukecup leher Tante Nita dan dengan perlahan kubalikkan tubuhnya. Sesaat kupandangi keindahan tubuhnya yang seksi. Payudaranya cukup berisi dan tampak kencang dengan putingnya yang berwarna kecoklatan memberi pesona keindahan tersendiri. Tubuhnya putih mulus dan nyaris tanpa lemak, sungguh-sungguh Tante Nita pandai merawat tubuhnya. Diantara kedua pahanya tampak bulu-bulu kemaluan yang agak basah, entah karena baru mandi atau karena cairan lain. Sementara itu belahan vaginanya samar-samar tampak di balik bulu-bulu tersebut. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin suaminya bisa sering meninggalkannya dan mengabaikan keindahan seperti ini. “Tante seksi sekali…” kataku terus terang memujinya. Kelihatan wajahnya langsung memerah. “Ah.. bisa aja kamu merayu tante… kamu juga seksi lho Don… lihat tuh burungmu sudah siap tempur… ayo jangan bengong gitu… terusin pijat seluruh badan tante….,” kata Tante Nita sambil tersenyum memperhatikan penisku yang sudah mengeras dan mendongak ke atas. Aku mulai menjilati payudara Tante Nita sementara itu tangan kananku perlahan-lahan mempermainkan vagina dan klitorisnya. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Tante Nita tampak sangat menikmati permainan ini sementara tangannya meraba dan mempermainkan penisku. Aku ingin sekali menjilati kewanitaan Tante Nita seperti dalam adegan film BF yag pernah kutonton. Perlahan-lahan aku mengubah posisiku, sekarang aku berlutut di atas tempat tidur diantara kedua kaki Tante Nita. Dengan perlahan kubuka pahanya dan kulihat belahan vaginanya tampak merah dan basah.

Dengan kedua ibu jariku kubuka bibir vaginanya dan terlihatlah liang kewanitaan Tante Nita yang sudah menanti untuk dipuaskan, sementara itu klitorisnya tampak menyembul indah di bagian atas vaginanya. Tanpa menunggu komando aku langsung mengarahkan mulutku ke arah vagina Tante Nita. Kujilati bibir vaginanya dan kemudian kumasukkan lidahku ke liang vaginanya yang terasa lembut dan basah. “Mmhhh.. aahhh” desahan nikmat keluar dari mulut Tante Nita saat lidahku menjilati klitorisnya. Sesekali klitorisnya kuemut dengan kedua bibirku sambil kupermainkan dengan lidah. Aroma khas vagina wanita dan kehangatannya membuatku makin bersemangat, sementara itu Tante Nita terus mendesah-desah keenakan. Sesekali jari tanganku ikut membantu masuk ke dalam lubang vaginanya. “Aduuh.. Donii… enak sekali sayang… iya sayang… yang itu enak.. emmhh .. terus sayang… pelan-pelan sayang… iya… gitu sayang… terus.. aduuh.. aahh… mmhh..” katanya mencoba membimbingku sambil kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Tidak berapa lama kemudian pinggul Tante Nita mulai berkedut-kedut, gerakannya terasa makin bertenaga, lalu pinggulnya maju-mundur dan berputar-putar tak terkendali. Sementara itu kedua tangannya semakin keras mencengkeram rambutku. “Doni.. Tante mau keluaar… aah.. uuh..aahh…oooh…. adduuh… sayaaang… Doniiii…. terus jilat itu Don… teruus… aduuuh… aduuuh…tante keluaaar…” bersamaan dengan itu kepalaku dijepit oleh kedua pahanya sementara lidah dan bibirku terus terbenam menikmati kehangatan klitoris dan vaginanya yang tiba-tiba dibanjiri oleh cairan orgasmenya. Beberapa saat tubuh Tante Nita meregang dalam kenikmatan dan akhirnya terkulai lemas sambil matanya terpejam. Tampak bibir vaginanya yang merah merekah berdenyut-denyut dan basah penuh cairan. “Doni.. enak banget…. sudah lama tante nggak ngerasain yang seperti ini…” katanya perlahan sambil membuka mata. Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Nita, kubelai rambut Tante Nita lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yang penuh nafsu. Kedua lidah kami saling melilit, perlahan-lahan tanganku meraba dan mempermainkan pentil dan payudaranya. Tidak berapa lama kemudian tampaknya Tante Nita sudah mulai naik lagi. Nafasnya mulai memburu dan tangannya meraba-raba penisku dan meremas-remas kedua buah bola pingpongku. “Doni sayang… sekarang gantian tante yang bikin kamu puas ya…” katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah selangkanganku. Tidak berapa lama kemudian Tante Nita mulai menjilati penisku, mulai dari arah pangkal kemudian perlahan-lahan sampai ke ujung. Dipermainkannya kepala penisku dengan lidahnya. Wow.. nikmat sekali rasanya… tanpa sadar aku mulai melenguh-lenguh keenakan. Kemudian seluruh penisku dimasukkan ke dalam mulutnya. Tante Nita mengemut dan sekaligus mempermainkan batang kemaluanku dengan lidahnya. Kadang dihisapnya penisku kuat-kuat sehingga tampak pipinya cekung. Kurasakan permainan oral Tante Nita sungguh luar biasa, sementara dia mengulum penisku dengan penuh nafsu seluruh tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Aku merasakan penisku mengeras dan membesar lebih dari biasanya, aku ingin mengeluarkan seluruh isinya ke dalam vagina Tante Nita. Aku sangat ingin merasakan nikmatnya vagina seorang wanita untuk pertama kali…. “Tante… Doni pengen masukin ke punya tante… ” kataku sambil mencoba melepaskan penisku dari mulutnya. Tante Nita mengangguk setuju, lalu ia membiarkan penisku keluar dari mulutnya. “Terserah Doni sayang… keluarin aja semua isinya ke dalam veggie tante… tante juga udah pengen banget ngerasain punya kamu di dalam sini….” Perlahan kurebahkan Tante Nita disebelahku, Tante Nita langsung membuka kedua pahanya mempersilahkan penisku masuk. Samar-samar kulihat belahan vaginanya yang merah.

Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Nita yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Aku takut kehilangan kontrol melihat pemandangan yang baru pertama kali aku alami, aku berusaha keras mengatur nafasku supaya tidak terlarut dalam nafsu…. Perlahan-lahan kupermainkan klitorisnya dengan jempol sementara jari tengahku masuk ke lubang vaginanya. Tidak berapa lama kemudian Tante Nita mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, “Doni sayang.. masukin punyamu sekarang, tante udah siap…” Kuarahkan penisku yang sudah mengeras ke lubang vaginanya, aku sudah begitu bernafsu ingin segera menghujamkan batang penisku ke dalam vagina Tante Nita yang hangat. Tapi mungkin karena ini pengalaman pertamaku aku agak kesulitan untuk memasukkan penisku. Rupanya Tante Nita menyadari kesulitanku. Dia memandangku dengan tersenyum….. “Ini pengalaman pertama ya Don….” “Iya tante….” jawabku malu-malu. “Tenang aja… nggak usah buru-buru… tante bantu…” katanya sambil memegang penisku. Diarahkannya kepala penisku ke dalam lubang vaginanya sambil tangan yang lain membuka bibir vaginanya, lalu dengan sedikit dorongan ke depan…masuklah kepala penisku ke dalam vaginanya. Rasanya hangat dan basah…. sensasinya sungguh luar biasa. Akhirnya perlahan tapi pasti kubenamkan seluruh penisku ke dalam vagina Tante Nita, aah.. nikmatnya. “Aaahh…Donii.. eemh…” Tante Nita berbisik perlahan, dia juga merasakan kenikmatan yang sama. Sekalipun sudah diatas 40 tahun vagina Tante Nita masih terasa sempit, dinding-dindingnya terasa kuat mencengkeram penisku. Aku merasakan vaginanya seperti meremas penisku dengan gerakan yang berirama. Luar biasa nikmat rasanya…. Perlahan kugerakkan pinggulku turun naik, Tante Nita juga tidak mau kalah, pinggulnya bergerak turun naik mengimbangi gerakanku. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremas-remas payudaranya yang empuk. Sementara itu bibir kami berpagutan dengan liar…. Baru beberapa menit saja aku sudah mulai merasa seluruh tubuhku bergetar dijalari sensasi nikmat yang luar biasa… maklumlah ini pengalaman pertamaku… kelihatannya tidak lama lagi aku akan mencapai puncak orgasme. “Tante…Doni sudah hampir keluar…. aaah…uuh…” kataku berusaha keras menahan diri. “Terusin aja Don… kita barengan yaa…. tante juga udah mau keluar… aahh… Doni… tusuk yang kuat Don… tusuk sampai ujung sayang… mmhh….” Kata-kata Tante Nita membuatku makin bernafsu dan aku menghujamkan penisku berkali-kali dengan kuat dan cepat ke dalam vaginanya. “Aduuh…Doni udah nggak tahan lagi…” aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, pantatku bergerak turun naik makin cepat dan penisku terasa membesar dan berdenyut-denyut bersiap mencapai puncak di dalam vagina Tante Nita. Sementara itu Tante Nita juga hampir mencapai orgasmenya yang kedua. “Ayoo Don… tante juga mau…ahhhh…ahhh kamu ganas sekali……. aaaahhh…. Doniii…. sekarang Don…. keluarin sekarang Don… tante udah nggak tahan…mmmhhh”. Tante Nita juga mulai kehilangan kontrol, kedua kakinya dijepitkan melingkari pinggulku dan tangannya mencengkeram keras punggungku.

Dan kemudian aku melancarkan sebuah tusukan akhir yang maha dahsyat… “Tante…aaaa…aaaagh….Doni keluaaaar…..aagh..” aku mendesah sambil memuncratkan seluruh spermaku ke dalam liang kenikmatan Tante Nita. Bersamaan dengan itu Tante Nitapun mengalami puncak orgasmenya, “Doniii…. aduuuh……tante jugaa….aaaah… I’m cumming honey… aaaahh…..aah….” Kami berpelukan lama sekali sementara penisku masih tertanam dengan kuat di dalam vagina Tante Nita. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa…. aku betul-betul ingin meresapi sisa-sisa kenikmatan persetubuhan yang indah ini. Akhirnya aku mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, seluruh persendianku terasa lepas dari tempatnya. Kulepaskan pelukanku dan perlahan-lahan kutarik penisku yang mulai sedikit melemah karena kehabisan energi. Lalu aku terbaring lemas di sebelah Tante Nita yang juga tergolek lemas dengan mata masih terpejam dan bibir bawahnya sedikit digigit. Kulihat dari celah vaginanya cairan spermaku meleleh melewati sela-sela pahanya. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam Tante Nita. Tak lama kemudian Tante Nita membuka matanya dan tersenyum padaku, “Gimana sayang…enak?” katanya sambil menyeka sisa spermaku dengan handuk. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya. “Tante nggak nyangka kalau kamu ternyata baru pertama kali “making-love”. Soalnya waktu “fore-play” tadi nggak kelihatan, baru waktu mau masukin penis tante tahu kalau kamu belum pengalaman. By the way, Tante senang sekali bisa dapat perjaka ting-ting seperti kamu. Tante betul-betul menikmati permainan ini. Kapan-kapan kalau ada kesempatan kita main lagi mau Don…?” Aku hanya diam tersenyum, betapa tololnya kalau aku jawab tidak. Tante Nita membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masing-masing selama beberapa saat. Tapi tidak sampai 5 menit, energiku mulai kembali. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahan-lahan penisku mulai membesar. Tangan kananku kembali meraba payudara Tante Nita dan membelainya perlahan. Dia memandangku dan tersenyum, tangannya meraih penisku yang sudah kembali membesar sempurna dan digenggamnya erat-erat. “Sudah siap lagi sayang…? Sekarang tante mau di atas ya…?” katanya sambil mengangkangi aku. Dibimbingnya penisku ke arah lubang vaginanya yang masih basah oleh spermaku. Kali ini dengan lancar penisku langsung meluncur masuk ke dalam vagina Tante Nita yang sudah sangat basah dan licin. Kini Tante Nita duduk diatas badanku dengan penisku terbenam dalam-dalam di vaginanya. Tangannya mencengkeram lenganku dan kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam menahan nikmat. “Aahh…Doni… penismu sampai ke ujung… uuh…. mmhh… aahhh” katanya mendesah-desah. Gerakan Tante Nita perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat penisku terasa masuk begitu dalam di liang vaginanya. Pantat Tante Nita terus bergerak naik turun dan berputar-putar, kadang-kadang diangkatnya cukup tinggi sehingga penisku hampir terlepas lalu dibenamkan lagi dengan kuat. Sementara itu aku menikmati goyangan payudaranya yang terombang-ambing naik-turun mengikuti irama gerakan binal Tante Nita. Kuremas-remas payudaranya dan kupermainkan pentilnya sehingga membuat Tante Nita makin bergairah.

Gerakan Tante Nita makin lama makin kuat dan dia betul-betul melupakan statusnya sebagai seorang istri dosen yang terhormat. Saat itu dia menampilkan dirinya yang sesungguhnya dan apa adanya… seorang wanita yang sedang dalam puncak birahi dan haus akan kenikmatan. Akhirnya gerakan kami mulai makin liar dan tak terkontrol… “Doni… tante sudah mau keluar lagi…. aaah… mmmhh.. uuuughhh…” “Ayoo tante… Doni juga udah nggak tahan…” Akhirnya dengan sebuah sentakan yang kuat Tante Nita menekan seluruh berat badannya ke bawah dan penisku tertancap jauh ke dalam liang vaginanya sambil memuncratkan seluruh muatan… Tangan Tante Nita mencengkeram keras dadaku, badannya melengkung kaku dan mulutnya terbuka dengan gigi yang terkatup rapat serta matanya terpejam menahan nikmat. Setelah beberapa saat akhirnya Tante Nita merebahkan tubuhnya di atasku, kami berdua terkulai lemas kelelahan. Malam itu untuk pertama kalinya aku tidur di dalam kamar Tante Nita karena dia tidak mengijinkan aku kembali ke kamar. Kami tidur berdekapan tanpa sehelai busanapun. Pagi harinya kami kembali melakukan persetubuhan dengan liar… Tante Nita seolah-olah ingin memuaskan seluruh kerinduannya akan kenikmatan yang jarang didapat dari suaminya. Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Kadang di kamarku, kadang di kamar Tante Nita, atau sesekali kami ganti suasana dengan menyewa kamar hotel di daerah Lembang untuk kencan short-time. Kalau aku sedang “horny” dan ada kesempatan, aku mendatangi Tante Nita dan mengelus pantatnya atau mencium lehernya. Kalau OK Tante Nita pasti langsung menggandeng tanganku dan mengajakku masuk ke kamar. Sebaliknya kalau Tante Nita yang “horny”, dia tidak sungkan-sungkan datang ke kamarku dan langsung menciumi aku untuk mengajakku bercinta. Semenjak berhasil merenggut keperjakaanku Tante Nita tidak lagi cemberut dan uring-uringan kalau Om Rahmat pergi tugas mengajar ke luar kota. Malah kelihatannya Tante Nita justru mengharapkan Om Rahmat sering-sering tugas di luar kota karena dengan demikian dia bisa bebas bersamaku.

Dan akupun juga semakin betah tinggal di rumah Tante Nita. Pernah suatu malam setelah Om Rahmat berangkat keluar kota, Tante Nita masuk ke kamarku dengan mengenakan daster. Dipeluknya aku dari belakang dan tangannya langsung menggerayangi selangkanganku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Nita sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Bibir vaginanya tampak merah dan bulu-bulunya basah oleh lendir. Samar-samar kulihat sisa-sisa lelehan sperma dengan baunya yang khas masih tampak disana, rupanya Tante Nita baru saja bertempur dengan suaminya dan Tante Nita belum merasa puas. Langsung saja kubuka celanaku dan penis yang sudah mengeras langsung menyembul menantang minta dimasukkan ke dalam liang kenikmatan. Tante Nita menanggapi tantangan penisku dengan mengangkangkan kakinya. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah. “Masukin punyamu sekarang ke lubang tante sayang…..” katanya dengan nafas yang berat dan mata sayu. Karena aku rasa Tante Nita sudah sangat “horny”, tanpa banyak basa-basi dan “foreplay” lagi aku langsung menancapkan batang penisku ke dalam vagina Tante Nita dan kami bergumul dengan liar selama hampir 5 jam! Kami bersetubuh dengan berbagai macam gaya, aku diatas, Tante Nita diatas, doggy-style, gaya 69, kadang sambil berdiri dengan satu kaki di atas tempat tidur, lalu duduk berhadapan di pinggir ranjang, atau berganti posisi dengan Tante Nita membelakangi aku, sesekali kami melakukan di atas meja belajarku dengan kedua kaki Tante Nita diangkat dan dibuka lebar-lebar, dan masih banyak lagi. Aku tidak ingat apa masih ada gaya persetubuhan yang belum kami lakukan malam itu. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Begitu liarnya persetubuhan kami sampai-sampai aku mengalami empat kali orgasme yang begitu menguras energi dan Tante Nita entah berapa kali. Yang jelas setelah selesai, Tante Nita hampir tidak bisa bangun dari tempat tidurku karena kakinya lemas dan gemetaran sementara vaginanya begitu basah oleh lendir dan sangat merah. Seingatku itulah malam paling liar diantara malam-malam liar lain yang pernah kulalui bersama Tante Nita. Petualanganku dengan Tante Nita berjalan cukup lama, 2 tahun, sampai akhirnya kami merasa Om Rahmat mulai curiga dengan perselingkuhan kami. Sebagai jalan terbaik aku memutuskan untuk pindah kos sebelum keadaan menjadi buruk. Tetapi meskipun demikian, kami masih tetap saling bertemu paling sedikit sebulan sekali untuk melepas rindu dan nafsu. Hal ini berjalan terus sampai aku lulus kuliah dan kembali ke Jakarta. Bahkan sekarang setelah aku beristri, kalau sedang mendapat tugas ke Bandung aku masih menyempatkan diri menemui Tante Nita yang nafsu dan gairahnya seolah tidak pernah berkurang oleh umurnya yang kini sudah kepala lima

Cerita ngentot Dengan artis Idola


Aku (Dale) selalu memiliki fantasi sendiri terhadap Jenifer Aniston. Saat mendengar bahwa ia (Jenifer Aniston) akan membuka ceremony penghargaan sebuah klub science dan engineering, aku merasa memiliki kesempatan berbicara dengannya. Menurutku demikian.



cerita dewasa - jenifer aniston

Sebenarnya kami telah berkenal baik melalui internet. Dan photo ku pun sudah ku kirimkan padanya, sebagai pengemar beratnya.
Akhirnya karena Aku dapat menjaga ’sikap’ dalam menghadapi ‘idola’nya maka Jenifer selalu membalas dengan baik ‘chating online kami’. Hingga terkadang kami menceritakan masalah yang tergolong pribadi. Aku termasuk pemuda yang bisa dibilang ganteng dan berpendidikan. Disinilah mungkin letak salah satu ketertarikan Jenifer untuk membalas dan bercerita secara dalam dalam chating kami.

Terus terang terkadang kami melakukan obrolan yang dalam seperti masalah hubungan intim dan pengalaman bercinta mereka.
Apakah Jenifer menyukai Ku? Itu tidak tahu. Tetapi cerita dewasa ini akan patut kamu baca.

Ceremony itu hampir selesai dalam beberapa jam kemudian dan sepertinya ia (Jenifer A) melihat keberadaanku.
Sehingga begitu ceremony selesai, Aku segera menuju kamar pengantinya, kamar no 32.
Saat ia masuk, Jenifer sedang sendiri dan sedang menikmati secangkir kopi dan menatap kepemandangan luar melalui jendelanya.

“Hmm..permisi”, Aku menyapa.
Jenifer segera berpaling dan menatapnya sambil tersenyum, “Ooohhh kamu…Ya…”
Aku membalas dengan gugup, “Saya….eee…ingin bertanya pada anda, jika anda berkenan.” “Saya mengharap keberadaan saya sama situasinya saat kita chatting”

Jenifer tertawa, “Dale masuklah…angap seperti rumahmu sendiri”. Fantastis!

jennifer-aniston-1.jpg

Aku segera masuk dan mengunci pintu kamar, dan karena hayalan yang tinggi ada pada diriku, aku melihat Jenifer memainkan lidahnya sembari berkata, “kemari dan bercintalah denganku”.
Tak disangka…tiba-tiba ia menghampiri ku dan menurunkan retsleting celananya, meraih penisnku dan langsung memasukkan kedalam mulutnya.
Kemudian Jenifer melepaskan kuluman tersebut dan segera duduk di kursi, “lakukan apa yang ingin kamu lakukan padaku !” sembari tersenyum mengoda.

Aku tak percaya dan juga tidak menyiakan kesempatan tsb, aku segera datang menghampiri dan menurunkan blouse, pakaiannya dan terakhir BH nya.

cerita-dewasa-jenifer2.jpg

Segera aku meremas dan memilin kedua payudara indah tersebut, memijit putingnya sehingga membuat payudara tersebut mengembang dan keras.
Aku segera menurunkan kepalaku dan mengarah pada kedua bibir vagina Jenifer dan membasahi dengan air liurku. Akupun memainkan kedua bibir vagina tersebut dan memasukkan lidahku dalam vagina tersebut. Tercium aroma yang sangat nikmat dari vagina itu.

cerita-dewasa-jenifer3.jpg

Sambil memainkan lidahku dalam vagina tsb, Aku meraih kedua payudara Jenifer sambil meremas dan memilin kedua putingnya. Puas dengan aksi tersebut, Aku meletakkan penisnya diantara kedua payudara tersebut sambil megesek-gesekan. Jenifer pun menekan erat kedua payudaranya sehingga penis ku terasa terjepit erat. Nikmatnya….

cerita-dewasa-jenifer-aniston.jpg

Jenifer lalu berkata, “Jangan buang percuma sperma mu ditubuhku…masukkan kedalam memekku..please…” Aku pun segera kembali menuju ke vagina Jenifer, berusaha agar vagina tersebut mengeluarkan cairan lendir, yang menandakan ia sudah terangsang dengan aksi cum tersebut. Vagina itu mulai nampak basah, Jenifer mengeliat nikmat… Jenifer sudah tidak tahan dan berkata, “fuck me! fuck me!”.

cerita-dewasa-jenifer-aniston2.jpg

Aku segera menindih tubuh Jenifer dan menjambak rambutnya, melumat bibir dan penisku berusaha mencari bibir vagina Jenifer..

Jambakan rambut itu begitu keras sehingga Jenifer agak sedikit terdongak, Aku pun megarahkan ciuman dan pagutanku disekeliling leher jenjang itu.

Aku merasakan penisnku seperti berada tepat dipermukaan kedua bibir vagina itu.
Aku segera menembak vagina itu dengan perlahan, sedikit demi sedikit. Terasa serat alur didalam vagina itu dan cairan lendir dalam vagina itu memberikan sensasi rasa sendiri pada penis ku.
Jenifer memejamkan mata sambil merintih, “Oughhh…”
Penis ku termasuk memiliki ukuran yang lumayan besar, sehingga begitu menekan dan memasukkan semua penis dalam vagina itu, Jenifer tak kuasa menahan jeritan, “Oughhhhh…god….”. Penisku melabrak dan menabrak dinding rahimnya….

Aku merasa Jenifer siap untuk aksi berikutnya, ia pun menarik kembali penis ku…dan kali ini aku menghujamkan dengan keras dalam vagina indah itu. Jenifer berteriak kembali sambil berusaha menahan hentakan keras tersebut pada kain sprei kasurnya….

Tubuh Jenifer maju mundur karena kuatnya dorongan penis ku. Ia berusaha menahan setiap tekanan pantatku dengan memegang sisi belakang ranjangnya.

cerita-dewasa-jenifer-aniston3.jpg

Tetap saja, Aku yang sangat bernafsu menghempaskan penis dalam vagina Jenifer yang indah dengan bertambah keras…keras sekali….Jenifer tak kuasa menahan setiap hujaman penis ku…sehingga ia tetap saja maju mundur dalam setiap hentakan penisku.

Sambil melumat kedua puting Jenifer, Aku terus menghujam vagina Jenifer dengan irama yang sangat cepat. Ceplak…ceplok…suara ‘kubangan lendir’ dalam vagina Jenifer.

Jenifer sudah tak kuat dan meminta ku untuk menghujami anus nya…karena ia ingin menambah sensasi lainnya sebelum permainan selesai.

Aku menurut, dan segera mencabut penis ku dari vagina Jenifer yang agak sedikit ‘merah memar’ akibat benturan keras, dan membalikkan tubuh Jenifer.

Sekarang posisi Jenifer Aniston tertelungkup dengan bokong yang ditunggingkan.
Aku melihat sebuah pemandangan yang indah….lubang anus itu begitu bersih dan terawat.

Tak menunggu lama, Aku segera mengarahkan penis ku dalam lubang anus tersebut.
Sedikit demi sedikit aku berusaha memasuki lubang anus Jenifer.
Penis itupun berhasil masuk total dalam lobang anus tersebut. Jenifer meraung nikmat. Ia mencengkram keras sprei kasurnya menahan rasa yang sedikit perih tapi nikmat tersebut.

Aku pun mempercepat gerakan pompa ku dalam anus tersebut. Jenifer semakin merintih nikmat.
Jenifer merasa ini sudah cukup dan ia ingin segera mengeluarkan orgasmenya.
Jenifer meminta Ku untuk mencabut penis ku dan ia pun segera berbalik normal.

Sekarang masukkan kembali penismu dalam vaginaku…”aku sudah tak tahan”. “Fuck me hard Dale !”

Aku segera mengarahkan kembali penis ku dalam vagina Jenifer yang agak sedikit ‘lebam’ dan Aku mengumpulkan tenaga dengan sekuatnya. Begitu kepala penis itu sudah masuk dalam bibir vagina tersebut…Aku pun mengeluarkan semua tenaganya untuk 1 kali ‘hujaman’.

Jenifer berteriak, “Dale itu kasar….sakit…Dale!”

Aku hanya tersenyum sambil memandang Jenifer, dan kembali aku hujamkan dengan keras. Kali ini Jenifer hanya tersenyum dan ia menantang ku….”Ayo…Dale…hanya segitu?”
Aku tertantang…tidak hanya hujaman tetapi juga frekwensi ‘tusukan’ ku, ku percepat….Jenifer terpejam…”Ougghhh that’s it..!”

Jenifer meminta itu lagi…”lebih kuat lagi Dale….lebih kuat lagi Dale”..

cerita-dewasa-jenifer-aniston4.jpg

Sepertinya Aku sudah mengeluarkan tenagaku untuk memuaskan nafsu Jenifer…tetapi Jenifer selalu meminta vaginanya agar dihujami lebih cepat dan keras….
“Pecahkan vaginaku..Dale..pecahkan vaginaku Dale….” jerit Jenifer.

Aku merasakan vagina Jenifer menjepit keras penis ku, sepertinya Jenifer akan segera ‘keluar’.

Tekan yang keras Dale…tekan yang keras Dale…!” Jenifer memohon sambil menjerit…

Dan…vagina itupun memuntahkan spermanya….”Ougghghhgh….Dale…i’m outttt……..”

Jenifer tersenyum lemas pd Dale, “Gantian kamu Dale…”

Aku hanya menatap Jenifer sambil berusaha mempercepat tusukan demi tusukan untuk menyelesaikan permainannya…

Jenifer hanya tersenyum memandang ku, dan memberikan payudaramu untuk ku lumat…
Aku pun melumat dan mencupangi kedua payudara tersebut…sambil pantat ku tak hentinya turun naik.

Jenifer sepertinya mulai orgasme kembali akibat aksi ku…ia pun segera sedikit mengangkat pantatnya agar agak sedikit condong keatas…

“Berikan aku sekali lagi DAle….”…Jenifer memegangi pantat ku sembari berusaha menekan pantat tersebut agar menekan keras vaginanya…

“Plok…plokkk…plokk…plokk…”, kubangan dalam vagina itu seperti mau muncrat akibat ‘hujaman ku’.
Jenifer berkata, “Dale…aku hampir keluar lagi Dale…”.
“Aku juga Jen…” balas ku sambil mempercepat goyangannya…

Dan Jenifer pun berteriak nikmat sambil meraih kepala ku untuk melumat bibir ku…keluarlah sperma kedua Jenifer….”Oh….gooooodddd….”
Aku pun sudah tidak tahan lagi dan menyemburlah sperma ku dalam vagina itu secara berbarengan…..serr…serrr…serrr..
Ruang vagina Jenifer sekarang sudah banyak dilumuri “Lumpur sperma” kami berdua..

Kami puas, tertawa dan memberi isyarat agar rahasia ini bisa dijaga.

Beberapa bulan kemudian Aku membaca sebuah koran yang menyatakan Jenifer Hamil! Entah sama siapa!

Yang jelas tak lama berselang aku menerima tagihan check dari Jenifer sebesar $100,000 karena mengakibatkan dirinya hamil! That’s big bucks! shiiitts



Minggu, 08 Maret 2009

gambar bugil cewek bugil indonesia


gambar bugil cewek bugil indonesiacewek cantik bugil perempuan abg telanjang wanita indonesia ngentot ngewe

Daleman sesi berita gambar bugil cewek bugil indonesia, sebagai pengguna internet setia yang doyan cari cari informasi ttg cewek perek n HP cewek perek dedemit memek maya n ga aneh implementasi kesehariannya ngintip cewek mandi melulu karna ga ada saluran pembuanganya. Menyedihkan ya, Ya gimana ga menyedihkan, arti dari semua perbuatann berarti menerima resiko konsekwensi atas apa yang di lakukannya. makanya kalo ga mao hidup mu ancur, jangan kebanyakan buka2an ngeliat gambar foto toket gede gadis telanjang. Epeknya ya gitu, lu bakal selalu keranjingan ato ketagian ngintipin cewek mandi telanjang bugil mulu. Inget.... dunia bukan tujuan ahir, dunia lendir bukan segalanya. Masih banyak yang lebih penting dari itu.

Ya apa mao di kata, godaan napsu setan buat ngentot lebih besar dari pada inget apa sebenernya yang kita cari di ladang sesaat ini. Semua ada hikmah dan ada balesan yang setimpal atas apa yang kita lakukan, kita ngentot perawan alias perkosa anak orang suatu saat kita bakal kena, entah anak kita, adik cewek kita, istri atau bahkan orang tua kita sendiri. Mengerikan ya....

Rabu, 04 Maret 2009

cewek bispak n hp cewek bispak


cewek bispak n hp cewek bispak, foto cewek bispakgambar cewek bispak, foto memek telanjang cewek bispak bugil

Banyak daun muda yang jadi Cewe Bispak alias Cewe yang bisa di pake kapan saja, tinggal booking ke no Hp Cewe Bispak, mau di hotel atau di rumah siap sedia kapan saja, yang penting situasi aman sentosa dan terkendali. Bagi anda yang berminat ngentot perawan cewek bispak dan bercinta semalam dengan cewek cewek bispak ini pastinya ga sedikit lembar dolar yang harus di keluarkan. Pastikan sebelum bercinta Cewek bispaknya suru mandi telanjang bugil dulu dan buat memastikan bodi nya bohay apa ga ngintip cewek mandi juga disarankan biar ga jadi sia2 nge-seknya, lumayan buat sekedar pemanasan biar kontol jadi rada ngaceng dikit.

Gadis perawan yang jadi Gadis bispak hanya untuk sekedar melayani lelaki girang alias idung belank juga jadi alternatif niatan mereka yang punya akal buntu, ya u/ sekedar uang jajan dan bayar SPP sekolah cingcay laaa, yang penting lancarr. Kalu cuma liat² Cewek bugil bispak sich ama jilatin pentil perawan ga masalah, mereka juga punya kode etik sendiri². Itulah sebanya mereka rela kalo cuma toketnya di raba² n di elus², tapi jangan harep itil nya bisa di entot. Peredaran cewek bispak biasanya ada di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bali dan kota² besar lainya. Kaya udah ada jaringannya aja ya.

Senin, 02 Maret 2009

Ngintip Cewek Mandi


cewek lagi mandi Ngintip Cewek Mandi telanjang bugil, cewek bugil

Lagi mandi basah ya neng ? Ga apa² kan kalo abang abadiin moment Ngintip Cewek Mandi nya, buat kenang kenangan. He.. he.. Abang emang rada sedikit doyan ngintipin Cewek mandi telanjang bugil apa lagi ngintip cewe bugil atau Cewe Telanjang. Hobby yang terbilang rada sedikit beresiko kalo ketauan ya lumayan brabe urusan ama RT atau RW setempat. Selain hobby koleksi cewek lagi mandi, abang juga seneng koleksi gambar artis indonesia yang seksi seksi n cantik cantik.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

"Bagaimana Mengubah Modal Rp 350.000,- Menjadi Penghasilan Rutin Rp 75 Juta/Bulan dari Bisnis Sederhana di Internet?" info lengkap Klik disini!

E-book Download "Tehnik Arab-Sudan Untuk Memperbesar Penis + Menambah Ereksi KERAS & KUAT + ML Tahan Lama" klik disini untuk download atau klik webnya disini!

"Anda Dapat Bertambah Tinggi 2 cm s/d 10 cm Dalam Waktu 4 Bulan" Caranya? download ebooknya disini atau Klik disini!

Download Ebook "SOLUSI SOAL CINTA: BUATLAH WANITA JATUH CINTA KEPADA ANDA, Cara Memikat Wanita Idaman" klik disini untuk download atau klik webnya disini

Cari Blog Ini