Rabu, 06 Agustus 2014
Cerita dewasa Perselingkuhan - Akibat Kenal Internet
Diposting oleh
Unknown
di
8/06/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
cerita dewasa,
Cerita perselingkuhan
Selasa, 05 Agustus 2014
Cerita Dewasa - Jakarta Sorga Bagi Penganut Seks Bebas
Jakarta memang surga bagi penganut sex bebas, sebab kalau kalau kita mau mencari kenikmatan yang satu ini, kita bisa mendapatkannya dimana saja, kapan saja, dalam sikon apapun. Hal ini menjadikan kota Jakarta menjadi tujuan wisata terselubung bagi penganut sex bebas. Bukan hanya pria dan wanita normal saja yang mencari kenikmatan sex di Jakarta. Namun juga kaum homo dan lesbi berbondong bondong ke Jakarta. Tujuannya pasti mencari fantasi sex bebas yang On Time setiap saat.
Sore itu saya sedang menikmati secangkir kopi panas di salah satu Café di kawasan Blok M. Sambil membaca Koran terbitan Jakarta yang segmentasinya mengarah ke esek-esek. Di halaman tengahnya terdapat iklan baris dan mini kolom yang menarik perhatian saya. Sebab iklan tersebut semuanya terdiri dari pijat dan esek esek. Bagi orang yang beragama kuat iklan ini memang sangat vulgar, namun bagi saya hal ini adalah sebuah iming-iming. Bagaimana tidak, dalam iklan itu berbunyi “ Bunga 19 tahun, Chinesse, mahasiswi, putih mulus, hiper, servis tidak mengecewakan, dijamin puas. Untuk pasutri, bisa lesbi, threesome, 500 ribu per 3 jam hub. 0856xxxxx. Lalu ada juga juga pasangan suami istri yang pasang iklan. Pasutri Joko dan Lina (samaran) melayani terapi kejantanan, siap live show, tree some, servis dijamin oke hub. 0852xxxxxx. Ari 21 tahun pria mantan model, cakep, putih big size, bisa ditempat dan panggilan hotel, motel, apartemen. Untuk pria dan wanita. 08882xxxx.
Mata saya membaca iklan itu satu persatu, tak ada satupun yang terlewatkan. Dalam benak saya terbersit pikiran untuk mengetahui bagaimana layanan yang mereka berikan. Apa sesuai dengan iklan itu atau hanya cas-cis-cus saja. Lalu dengan pasti saya hubungi Bunga di nomor yang tertera di iklannya.
“Halo Bunga ya, ini Agus, gua mau booking lu, bisa kagak?“ Tanya saya pada Bunga.
“Bisa aja bang, kapan dan dimana?“ jawab Bunga renyah.
“Ya terserah Bunga dimana, kalau bisa secepatnya atau sekarang juga. Hotel mana yang biasa bunga pakai chek ini? gua segera meluncur!“ kataku lagi.
“Di kawasan Pasar Baru aja bang ada Hotel 100 ribu per empat jam. Kamarnya bagus dan aman bang.“ jawab bunga di seberang pesawat hand phone saya.
“Bener nih bisa lesbi, kalau bisa bawa saja teman Lesbimu “ pintaku.
Mendengar permintaanku, Bunga terdiam sesaat, lalu dia menjawab pelan, “Bang gua gak punya pasangan lesbi, selama ini yang gua layani itu pasangan suami istri yang ingin fantasi. Kalau bang Agus mau melihat gua main lesbi ya dengan istri bang Agus sendiri. Gua gak mau kalau dengan wanita lesbi beneran bang takut AIDS.” jawab Bunga lirih.
Dalam hatiku merasa kaget, ternyata Bunga bukanlah seoarang wanita lesbi. Namun kenapa kok dia memasang iklan seperti itu. Hal ini membuat saya semakin penasaran, lalu saya putuskan untuk untuk menunda ajakan chek in.
“Bagaimana kalau kencan ini kita tunda, sebab istri gua lagi luar kota, dua hari lagi baru datang“ kata saya pada Bunga.
“Waduh bang, kalau bisa jangan batal dong, sebab saya lagi butuh dana nih, please help me“ jawab Bunga memohon.
Mendengar hal itu, tak tega juga saya mendengarnya. Lalu tanpa pikir panjang saya tetapkan untuk melanjutkan kencan sore itu.
“Oke deh, kita ketemu di di Hotel, saat ini juga saya meluncur pakai taksi ya “ jawab saya.
“Oke bang thank you verry much, kita ketemu di Hotel gua juga langsung meluncur nih“ kata Bunga.
Jelas sekali kata kata Bunga yang terakhir ada kegembiraan yang tak terhingga. Suara yang tadinya lirih berubah menjadi riang, menandakan suatu kegembiraan yang tak terhingga.
Setengah jam kemudian saya sudah sampai di Hotel yang di katakan oleh Bunga. Ternyata di Hotel tersebut ada juga yang 70 ribu per empat jam. Nampaknya Hotel ini memang diperuntukan kencan sesaat, membuat penunjang bagi penikmat sex bebas. Setelah saya chek in dan masuk kamar di lantai dua, sepuluh menit kemudian Bunga muncul. Nampaknya Bunga sangat di kenal oleh kalangan pegawai Hotel itu. Sehingga tanpa menghubungi, dia tahu kalau aku sudah masuk kamar.
Gadis cantik berkulit putih mulus duduk dipinggir ranjang kamar Hotel. Wajahnya memang masih terlihat kalau dia keturunan China. Namun gambaran umum Bunga adalah seorang wanita Indonesia yang cantik. Dengan dandanan sederhana, bahkan terkesan polos. Bedak tipis menghiasi pipi di tambah dengan lipstick warna transparan. Bibir merah merekah semakin terlihat basah mempesona karena lipstick tersebut. Membuat siapa saja yang memandang pasti menelan air liurnya sendiri. Karena kecantikan gadis ini sungguh mempesona, detak jantungku kencang tak terkendali. Dalam hatiku menyayangkan kenapa gadis cantik nan lugu ini harus menjual diri.
Cups, slups, glek, tanpa saya sadari Bunga membuyarkan lamunanku. Pipiku dicium, lalu bibirku dilumat dengan halus lalu Bunga menatapku sambil berkata.
“Jangan hanya dibayangkan bang, nikmati sesuka hati abang, seluruh tubuh Bunga ini“ ujar Bunga.
Tanpa terkontrol lagi, adegan layak di sensor itupun terjadi. Walau baru berusia 19 tahun, Bunga sudah lihay sekali. Dia tahu bagaimana membuat pria bertekuk lutut di bawah kakinya. Kelincahan tangannya membelai sekujur tubuh, dari leher turun kebawah setelah berputar di paha dan sekitar kemaluanku. Lalu tangan mungil Bunga menggenggam kontolku. Remasan demi remasan kurasakan kenikmatnya. Lalu kontolku mulai dikocok kocok. Sementara lidahnya menjilati puting susuku. selanjutnya lidah dan bibir indahnya yang tak melewatkan seinci pun kulitku. Mulut mungil dn indah dengan sigap mengulum kelaminku yang semakin menegang. Regangan demi regangan membuatku menuju kenikmatan tak terhingga.
Aku tak mau kalah, tanganku meremas payudara mengkalnya. Dari payudara naik keatas dan berputar putar lembut di lehernya. Terlihat Bunga bergidik pertanda nafsunya mulai memuncak. Dengan perlahan aku dituntun tidur terlentang di ranjang. Lalu dengan perlahan dia mengarahkan memeknya di mulutku. Akupun terlena sehngga lidahku langsung menyambut kedatangan memek Bunga. Kujilati kelantitnya yg mulai menegang. Lalu lidahku menjelajah kedalam liang kenikmatan Bunga. Desahan bunga mulai terdengar, ooooohhhh, auuuuuuhg. Ennnaaaak terus jangan berhenti iiiiiii. Desahan itusemakin membuatku bersemangat menjilati memek bunga. Bahkan bibirku juga menyedot kelantitnya. Kini desahan bunga berubah menjadi erangan dahsyat. Eeeeeeeehhhhhhgrrr, aaauuuuuwwwww, teruuuuus eeeeenak, selang beberapa saat cairan hangat keluar dari memek bunga. Cairan itu banyak sekali, sperti air kencing. Tak ayal lagi wajahku tersiram dengan deras. Begitu juga rambutku basahkuyup oleh cairan kenikmatan bunga.
Inilah puncak kepuasan bunga, aku bagai seorang pejantan mulai mengambil alih permainan. Kuhujamkan penis kedalam memeknya yang basah. Walau sudah basah namun memeknya memang enak, ada rasa sedotan kedalam memeknya. Penis seakan dipilin pilin, cengkraman oto vaginanya sangat dahsyat. Pertanda dia sering senam sex setiap saat. Kini bunga mulai terangsan lagi, diputar pantat sedemikian rupa. Rasa bergelinjang dari dalam memeknya sangat nikmat sekali. Kusodok denga keras penisku dalam memeknya. Aaaaauuuuuw mau dapat, mau sampai oooooooouuuuw. Eeeennnnaak terus yang kencang, aaaiiiiiiih aku keluuuuar. Lalu memek bunga terasa hangat oleh cairan, pantatku goyang semakin kencang mengaduk aduk dalam memeknya. Lalu aku pun melenguh, aaaaaaaaoooow aaaaaaggggggrrrr, crot crot crot, lahar panasku muncrat tanpa terkendali.
Setelah permainan berakhir, tanpa sengaja saya memuji kehebatan Bunga.
“Bukan main, permainan ini sungguh diluar dugaanku, lu yang lugu ini ternyata sangat hebat “puji saya tanpa bisa kendalikan diri.
“Wah belum seberapa bang, nanti kalau istri bang Agus ikut akan lebih seru lagi deh, Bunga jamin “ jawab Bunga.
Lalu kami ngobrol panjang lebar untuk menhabiskan waktu yang tersisa. Menurut Bunga dia akan lebih hebat kalau melayani pasangan suami istri. Tapi Bunga tidak mau melayani wanita lesbi, dia hanya mau kalau pasangan suami istri.
“Gua kagak bisa sama lesby murni bang, takutnya kena AIDS, disamping itu lesby itu cemburunya luar biasa. Temenku ada yang di silet wajahnya gara gara tamu pelanggan tetapnya cemburu.” terang Bunga.
Saat saya tanya apa melayani pasangan suami istri tidak bisa kena AIDS, di jawab, kecil resikonya bang, sebab mereka kan hanya berfantasi atau coba-coba, jadi menurut logika aku, pasti jarang melakukan seperti ini. Kalau lesbi kan memang senangnya gitu. Lagian saya melakuan ini kan hanya untuk kepuasan tamu aja saja. Namun saya harus hati hati sendiri agar tidak sakit, kalau saya curiga ada tamu yang kena penyakit biasanya saya batalin dengan halus. Pura-pura sakit perut mendadak atau apa ajalah yang penting tidak membuat tamu tersinggung.
Setelah waktu booking mendekati habis, Bunga menanyakan kapan dibooking lagi dengan istri. “ Kapan abang booking gua lagi, kalau bisa sama istri abang, biar tahu fanatasi lain dari gua bang. Dijamin semua pasti puas, karena saya juga menikmati kalau main bertiga “ ujar Bunga sambil berpamitan untuk pulang.
“Nanti deh saya hubungi segera kalau istri gua mau, kalau nggak kamu aja yang cari pasangan sendiri“ jawab saya.
“Gua nggak ada pasangan bang, lagian saya takut benar kena penyakit. Gua merawat milikku ini jangan sampai kena penyakit bang “ sambung memegang celah pahanya. Lalu Bunga pergi dengan menggunakan taksi yang mangkal di dekat hotel.
Sepeninggal Bunga saya berpikir bagaimana caranya untuk bisa menikmati fantasi yang dijanjikan oleh Bunga. Lalu saya buka lagi koran dimana Bunga memasang iklan tadi. Satu persatu saya baca, lalu mataku tertuju iklan yang menawarkan wanita mulai usia 16 hingga 40 tahun. Bisa lesbi dan bertiga atau rame rame. Lalu saya hubungi pengelola yang nomer hpnya tercantum di iklan tersebut.
“Ya halo, biasa lima ratus ribu per tiga jam per anak, kalau booking dua cewek yang bisa lesbi cuma delapan ratus ribu aja.” celoteh seorang wanita dari seluler diseberang seluler saya.
Satu jam kemudian saya pindah kamar untuk menikmati sensasi baru ini. Sebab seumur-umur belum pernah merasakan sensasi permainan sex dengan wanita lesbi. Tak lama setelah saya pindah kamar, datang dua wanita muda. Yang satu cantik dengan kulit kuning langsat. Yang satu manis, walau kulitnya agak hitaMalam itu masih pukul sepuluh malam, lalu kupastikan untuk di kirim sepasang wanita ym, lalu kedua masuk kedalam kamarku. Setelah memperkenalkan diri, mereka lalu menciumku bebarengan. Evi si hitam manis, mencium pipi kiriku sedang Rosa si cantik mencium pipi kananku. Setelah mencium pipi tahu tahu bibir mereka berdua sudah menyedot bibirku terus dengan ganas mereka saling berciuman sesama jenis. Untuk mengetahui cerita selanjutnya tunggu edisi berikutnya.
Diposting oleh
Unknown
di
8/05/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
cerita dewasa,
Cerita Jorok
Senin, 04 Agustus 2014
Cerita dewasa Tante girang yang kesepian
Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang paling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang. Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali. Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.
Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar. Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku.
Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum. Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya. Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali.
Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh.....kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?! Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu. Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; " Hotel". Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy. Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan romantis sekali. " Kamu sering kemari ?" tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. " Baru kali ini Tante " sambungnya. " Jangan panggil aku tante terus dong ?! " pintaku.
Lagi-lagi dia tersenyum. " Baik Yulia " katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah.....macam-macamlah!!!. Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. " Kamu menangis Yulia ? " Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. " kanapa ? " tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya. " Kamu menyesal kemari Yulia ?" tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng. Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah....rasanya selangit banget !.
Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan " penis" semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya. Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh......jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya. Nafasku semakin tak beraturan lagi.
Ronald mengelus payudaraku, lalu......mengisapnya. Oh.....nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku. Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap.
Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh....kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya. Hingga....cret...cret...cret...air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar. Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis. " Jadi kamu masih perawan ?! " Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah....bodo amat ! aku juga bingung ! Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini.
Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula . Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang......dan.......oh,....kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi. Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh....aku menggeliat kenikmatan.
Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD. Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. " Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !" Seruku. " Sorry, enggak tahan...." Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun ****** ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah....aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.
Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. " Aku sayang kamu Yulia " Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu. Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. " Aku juga sayang kamu Ron " Kataku lirih." Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara " Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ? Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kami berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua.
Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya. Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya. Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.
Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah...macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!! Dalam kesendirianku ini . . . Segalanya bisa berubah .. . Kecuali, Cinta dan kasihku pada Ronad, Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan sampai masuk kubur, Oh....Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku Ron ?
Diposting oleh
Unknown
di
8/04/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
cerita dewasa,
Cerita Ngentot,
tante girang
Minggu, 03 Agustus 2014
Cerita Dewasa - ML TTM Teman Istriku
untuk berhubungan dengannya. entah karena dia memang benar menginikannya atau hanya bergurau. selang beberapa hari setelah hari yang ditentukan akupun memacu kuda besi menjemput ivena di dekat rumahnya. setelah dia masuk ke dalam mobil kita pun langsung melaju dengan tujuan yg tidak jelas. kami saling diam. entah karena nervous atau apapunlah itu kami tetap berputar keliling jakarta. akupun mencoba untuk mencoba berbicara.
aku : kita mau kemana nih? drtd muter2 aja.
ivena : terserah kamu saja. check in juga boleh.. (sambil senyum2 nakal).
aku : ok lah kalo begituu...
kamipun merapat ke satu hotel dibilangan jembatan dua. setelah urusan kamar selesai kamipun menuju kamar. didalam lift ivena sudah mulai melancarkan sinyal2 sexual. setelah masuk kedalam kamar langsung saja aku diserangnya dengan ciuman liar. ternyata dia sudah horny berat. aku ladeni saja ciuman liarnya. sambil kami masing2 membuka baju dan celana sampai dengan keadaan benar2 telanjang bulat. bodynya yg selama ini aku kagumi lebih sangat amat mengagumkan dalam keadaan bugil.
dilanjutkan dengan posisi 69 kami saling mengoral. aku jilat klitoris dan lubang kenikmatannya yg sudah basah, diapun seakan tidak mau kalah menghisap batang kemaluanku ke dalam bibirnya yg mungil. tak lama kemudian dia berbisik "masukin sekarang yah? aku sudah gak tahan nih...". akupun pasang posisi MOT. pelan2 aku masukan batang kemaluanku ke dalam lubang kenikmatan ivena yg sudah banjir itu. dia hanya bisa terpejam menikmatinya. aku goyang pelan2 pinggulku. diapun semakin menikmatinya. desahannya membuatku semakin semangat memompanya. selang berapa menit napasnya mulai terasa berat. dia akan mendapatkan orgasme.. semakin kupercepat genjotan batang kemaluanku ke dalam lubang kenikmatan ivena istri temanku. seiring dengan dapatnya orgasme yg pertama diapun berteriak kenikmatan... tampak jelas kalau dia benar2 menikmati genjotan batang kemaluanku didalam lubang kenikmatannya
tanpa melepas batang kemaluanku kami berganti posisi WOT, dengan posisi dia diatas maka kendali sepenuhnya ada padanya. dengan posisi jongkok digerakan pantatnya mau mundur, diputar2nya batang kemaluanku didalam lubang kenikmatan itu. aku hanya bisa menikmati, benar2 menikmati bahkan. napas ivena kembali terengah2, gerakannya semakin cepat dan liar. dia akan dapat orgasme yg kedua. akupun sudah semakin tidak tahan dengan permainan liarnya ivena. kamipun mendapatka orgasme secara bersamaan. dia terlihat lemas berbaring di dadaku tapi wajahnya memancarkan mimik sangat puas dengan permainan sexual yang barusan terjadi. kamipun tertidur. saat terbangun hari sudah menjelang sore. kamipun bersiap untuk kembali kerumah masing2. setelah mengantarnya pulang kerumah. sambil menuju ke rumahku aku terbayang akan permainan liar td. sungguh nikmat benar tubuh ivena istri temanku.
Cerita ML
Diposting oleh
Unknown
di
8/03/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
cerita dewasa,
cerita ML,
Cerita TTM
Sabtu, 02 Agustus 2014
SMU manis bugil
Diposting oleh
Unknown
di
8/02/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
foto bugil
Jumat, 01 Agustus 2014
foto bugil Aina Amelia
Diposting oleh
Unknown
di
8/01/2014
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
foto bugil